MELAYANI PENGIRIMAN KESELURUH WILAYAH INDONESIA
KAMI SIAP MENJADI MITRA TERBAIK USAHA ANDA
PUSAT PEMBUDIDAYAAN DAN PELATIHAN JAMUR TIRAM -

cara menghitung modal

CARA MENGHITUNG MODAL AWAL UNTUK MEMBUKA USAHA BUDIDAYA JAMUR

Gambaran singkat tata cara menghitung antara MODAL dan KEUNTUNGAN.
Didalam usaha budidaya : perencanaan, pembukuan, evaluasi, target kerja, kwalitas produksi, dll sangat penting untuk diperhatikan.
MODAL POKOK untuk memulai usaha budidaya jamur terdiri dari 2 bagian yaitu :
1). MODAL INVESTASI
2). MODAL OPERASIONAL.

Modal investasi terdiri dari :
1). Modal untuk pembuatan kumbung atau rumah jamur.
2). Modal untuk membeli peralatan perawatan media tanam (baglog).

Bila usaha budidaya jamur akan dikembangkan menjadi skala besar atau dalam arti kata mempunyai keinginan untuk membuat media tanam sendiri dengan tujuan untuk kebutuhan sendiri dan untuk dijual yaitu :
Modal untuk penyimpanan bahan-bahan dasar / pokok khususnya serbuk kayu (volume yng paling banyak pemakaian), usahakan serbuk kayu selalu punya stok.
Modal untuk pembuatan tempat adukan (tempat membuat / mencampur bahan-bahan dasar / pokok), sekalian tempat pewadahan.
Modal untuk membuat alat sterilisasi media tanam.
Modal untuk pembuatan ruang INOKULASI.
Modal untuk pembuatan ruang INKUBASI.

MODAL OPERASIONAL :
Modal dialokasikan untuk pengadaan MEDIA TANAM dan UPAH KERJA OPERASIONAL PERAWATAN MEDIA TANAM.

Besaran MODAL tergantung kepada :
KAPASITAS PRODUKSI.
KECEPATAN PRODUKSI.

Cara berhitung keuntungan dari hasil produksi :
1 buah media tanam akan menghasilkan jamur 0,40 kg s/d 0,60 kg, ini adalah jumlah akumulatif dari awal panen dan sampai selesai.
1 buah media tanam akan tumbuhan jamur per 20 hari setelah dipetik, 1 periode dapat tumbuh (3 - 4) kali, tergantung dari kandungan nutrisi di dalam media tanam dan tatacara merawat media tanam.
Masa periode kurang lebih 3 - 4 bulan.
Masa panen jamur akan terjadi setiap hari, contoh dari 10.000 media tanam (baglog) akan menghasilkan rata-rata per hari 60 kg sampai 80 kg, bila harga jamur dijual seharga Rp 10.000,- artinya akan ada pemasukan sekitar Rp 600.000 s/d Rp 800.000,- per hari.

Hitungan antara modal operasional dan keuntungan per bulan :
Modal media tanam per baglog Rp 2.500,-x 10.000 media tanam = Rp 25.000.000,-
Hasil produksi = 90 % x 0,60 kg x 10.000 log x Rp 10.000,- per kg = Rp 54.000.000,-
Keuntungan bruto per bulan = [ Rp 54.000.000 - Rp 25.000.000,- ] : 4 bulan = Rp 7.250.000,-


Perletakan kumbung menentukan banyaknya hasil panen jamur

Sebelum membuat kumbung ada baiknya kita melakukan berbagai survey untuk memperhatikan bagaimana kondisi lokasi yang kita pilih untuk dibangun kumbung/rumah jamur tiram.
Yang perlu diperhatikan adalah :
  • Arah sirkulasi udara. Misal angin lebih banyak datang dari arah mana
  • Ada tidaknya pencemaran udara di sekitar lokasi. Misal lokasi dekat dengan tempat yang menghasilkan banyak asap CO2. Hal ini penting karena jamur sangat rentan terhadap CO2. Jika banyak, maka jamur akan sulit untuk tumbuh.
  • Apakah banyak bangunan yang mengapit lokasi? Ini juga berkaitan dengan sirkulasi udara.
  • Kondisi suhu dan kelembaban. Suhu hendaknya tidak melebihi 30 derajat C. Walau jamur masih mampu untuk tumbuh, namun biasanya lebih tipis. Jadi kelembaban harus diusahakan tetap pada angka yang baik untuk kondisi pertumbuhan jamur.
  • Sebaiknya di sekitar kumbung banyak terdapat pohon, atau tanaman yang rimbun. Karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan itu juga memicu pertumbuhan jamur